tag:blogger.com,1999:blog-50846142351117178812024-02-19T14:52:37.163+07:00GPdI Green VilleGPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-14796402275353253832019-04-26T01:28:00.001+07:002021-04-29T09:22:39.005+07:00Minnie Vautrin<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcjuYwqQtyUko-IUW_kEmA1MS_wc0rYjtFh5bKH5kmBgUu-1E92Q9D_UYNFeMfpqFjIs7HsfGEqxGckQ-eZVBJT84Mxk26H8MmJF5ZTBKxwSi2SG8q4iZ2LKojniW3RXUD24US0SXL-hzk/s1600/gpdigreenville_minnievautrin.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcjuYwqQtyUko-IUW_kEmA1MS_wc0rYjtFh5bKH5kmBgUu-1E92Q9D_UYNFeMfpqFjIs7HsfGEqxGckQ-eZVBJT84Mxk26H8MmJF5ZTBKxwSi2SG8q4iZ2LKojniW3RXUD24US0SXL-hzk/w640-h280/gpdigreenville_minnievautrin.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<i><br /></i>
<i>Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<b>2 Samuel 17:23; 1 Petrus 5:7</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wilhelmina (Minnie) Vautrin lahir di Secor, Illinois, 27 September 1886. Dari kecil Minnie adalah seorang murid yang berprestasi. Para guru melihat bahwa Minnie memiliki bakat dan kerohanian yang baik. Minnie lulus tahun 1907 dari Illinois State Normal University dengan nilai tertinggi. Seorang pendeta merekomendasikan Minnie untuk pergi mengajar ke Tiongkok. Minnie juga tertarik untuk menjadi misionaris. Selama mengajar di Tiongkok, sebuah organisasi misionaris Kristen meminta bantuan Minnie untuk mengembangkan sebuah sekolah di Hofei yang bernama SMP San Ching Girls.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minnie kemudian menjadi kepala dari Universitas Ginling di Nanking. Pada tahun 1937, terjadilah penyerangan terhadap Kota Nanking oleh tentara Jepang. Minnie berusaha sebisa mungkin melindungi para murid dan orang-orang lainnya. Pasukan Jepang mulai menyerang Nanking lewat pesawat udara pada 14 April 1937. Kedutaan Besar Amerika memerintahkan evakuasi bagi semua warga Amerika, namun Minnie tidak mau meninggalkan kota tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selagi masih berada di Tiongkok, Minnie melakukan begitu banyak perbuatan heroik membantu para pengungsi bersembunyi di kampus Ginling. Namun, masih banyak juga orang yang tidak memiliki kesempatan untuk tertolong dari kebrutalan tentara Jepang. Anak-anak kecil ditembaki, perempuan dinodai, dan banyak orang yang disiksa. Selama masa ini, Minnie menulis banyak sekali catatan dalam buku hariannya yang berisi doa dan curahan hatinya yang sangat terluka. Buku harian tersebut menjadi inspirasi dibuatnya film Flowers of War. Pada tahun 1940, Minnie menderita stres yang parah sehingga harus ditemani oleh seorang temannya kembali ke Amerika untuk pengobatan. Minnie tidak bisa berhenti memikirkan kondisi para murid Ginling dan membuatnya jatuh sakit. Karena depresi tidak dapat berbuat apa-apa di Amerika, Minnie mencoba untuk bunuh diri dengan menelan banyak sekali obat tidur. Namun nyawanya masih tertolong. Tetapi ketika dia sudah pulih, Minnie kembali melakukan usaha bunuh diri dengan cara melepaskan gas kompor di apartemennya di dalam ruang tertutup yang akhirnya merenggut nyawanya pada usia 54 tahun. Beberapa saat sebelum kematiannya Minnie menulis di dalam buku hariannya, "Seandainya aku memiliki 10 kehidupan yang sempurna, aku akan memberikan semuanya untuk Tiongkok."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengorbanan Minnie untuk rakyat Tiongkok sangat nyata. Namun di akhir hidupnya Minnie melakukan kesalahan fatal dengan bunuh diri. Satu hal yang harus kita sadari, kita tidak pernah tahu apa maksud Tuhan mengizinkan terjadinya kepedihan dalam hidup kita. Namun percayalah bahwa Tuhan punya rencana yang jauh melebihi akal pikiran kita. Jangan menjadi depresi, marah dan kecewa, apalagi sampai bunuh diri. Demikian juga dalam berkorban untuk pasangan kita, maka lakukanlah dengan sungguh dan tulus, sebab suatu hari kelak hal itu akan dirasakan oleh pasangan kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Pengorbanan kita tidak akan sia-sia.</b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-65329823302617873802019-04-22T13:08:00.000+07:002020-06-23T14:37:19.552+07:0021 April 2019 - Kebaktian 1<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg87BzMUEODPXWh1cMunhsxKEwli62P0ywmrNsmN32fOARcG7HmsAm1x3hvz1IeBvk8H-IGa2caPmRD-UkKOJho55WRb7YDE0Yqc5xx0v2H4IYjkHLYVWw_C572YV7I4VfZ0IT4FaJrd6-I/s1600/Ringkasan_1_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg87BzMUEODPXWh1cMunhsxKEwli62P0ywmrNsmN32fOARcG7HmsAm1x3hvz1IeBvk8H-IGa2caPmRD-UkKOJho55WRb7YDE0Yqc5xx0v2H4IYjkHLYVWw_C572YV7I4VfZ0IT4FaJrd6-I/s640/Ringkasan_1_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Makna dari Kematian dan Kebangkitan Yesus</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>Matius 28:1-6</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian Yesus adalah untuk menggenapi semua yang tertulis dalam kitab Perjanjian Lama. Yesus menjadi Anak Domba Paskah yang berkorban untuk keselamatan dunia. Yesus mati disalib karena kehendakNya sendiri. Yesus menyerahkan nyawaNya dan Dia juga berkuasa untuk mengambilnya kembali <i>(Yohanes 10:17-18).</i> Itulah sebabnya Yesus berulang kali mengatakan bahwa setelah mati, Dia akan bangkit pada hari yang ke-3 <i>(Matius 12:40; Yohanes 2:19). </i><br />
<br />
Dalam <i>Matius 28:5</i>, perkataan Yesus digenapi, Dia bangkit pada hari yang ke-3. Hal ini dinyatakan pertama kali oleh malaikat kepada perempuan-perempuan yang mengasihi dan mencari Yesus di kuburan. Mereka mencari Yesus sekalipun dalam kelemahan mereka yang melupakan perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit. Karena mereka mengasihi Yesus dan mencari Yesus, mereka yang pertama kali bertemu Yesus sesudah Ia bangkit. Sama seperti perempuan-perempuan ini, kita juga mungkin banyak kelemahan, tapi selama kita tetap mengasihi dan mencari Yesus maka kita akan menemukan Yesus.<br />
<br />
Malaikat mengatakan kepada perempuan-perempuan ini: “kamu mencari Yesus yang disaibkan itu.” Ini menegaskan bagaimana cara Yesus mati sekalipun Dia tidak berdosa <i>(1 Petrus 2:22).</i> Hal ini sudah dibuatkan oleh Yohanes bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia <i>(Yohanes 1:29; 2 Korintus 5:21).</i> Semua dilakukan Yesus karena Dia mengasihi kita.<br />
<br />
<i>Matius 28:6,</i> Malaikat menunjuk dimana Yesus dikubur. Yesus dikuburkan bukan di kuburan milikNya sendiri, tapi milik Yusuf orang Arimatea. Sejak lahir sampai matiNya Yesus tidak memilki tempatnya sendiri sekalipun Dia adalah Tuhan, pemilik seluruh semesta alam. Dia menunjukkan kerendahan hatiNya dan rela jadi miskin agar kita diperkaya.<br />
<br />
Yesus mati dan bangkit sesuai dengan tugas yang diterimaNya dari Bapa. Untuk apa hal ini dilakukanNya?<br />
<br />
<ol>
<li><b>Melalui kematian dan kebangkitanNya Yesus mengalahkan dosa, iblis dan maut.</b><br />Dosa digambarkan seperti hutang yang tidak mampu kita bayar. Tetapi ketika Yesus dipakukan di atas kayu salib, seluruh hutang dosa kita dianggap lunas dan kita dibebaskan <i>(Kolose 2:13-15)</i>. Yesus juga mengalahkan iblis dan kuasa maut sehingga kita tidak perlu takut lagi pada kematian <i>(Ibrani 2:14-15)</i>. Kematian bagi orang percaya adalah istirahat dimana kita dapat diam bersama-sama dengan Yesus dalam kebahagiaan <i>(Filipi 1:21-24; Wahyu 14:13)</i>. Karena itu kita tidak perlu takut lagi sebab bersama Yesus kita dapat mengalahkan dosa, kuasa iblis dan maut.</li>
<li><b>Melalui kematian dan kebangkitanNya, hak dan masa depan kita sebagai orang yang percaya terjamin.</b>Di dalam Yesus kita mendapatkan warisan kekekalan dalam surga yang tidak dapat cemar, tidak dapat layu dan tidak dapat binasa, bahkan selama kita masih hidup di dunia pun Allah memelihara kita di dalam kekuatan kuasaNya <i>(1 Petrus 1:3-5).</i></li>
</ol>
<br />
<br />
<br />
Segala kuasa sudah diserahkan kedalam tangan Yesus<i> (Matius 28:18).</i> Karena itu biarlah kita terus bergantung padaNya. Yesus sudah menang dan di dalam Dia kita akan terus menjadi pemenang dan terpelihara dalam kekuatan kuasa Allah. <b>(TM)</b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-78427490829977360222019-04-22T13:07:00.000+07:002020-06-23T15:15:17.367+07:0021 April 2019 - Kebaktian 2<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj52LIu_5HzBiwDj6nzcu5o4F2SsLB4o92y8CGQ3HVJ43T6lwpSrpk1mPfllWzPRxLRykS6UOi09Uf-rfR7SkPnEHyh2MdmIdf-B2_9aqXn_a9JweYE4X5sIsrMXhxVUIvBQSrw3CKld8z6/s1600/Ringkasan_2_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj52LIu_5HzBiwDj6nzcu5o4F2SsLB4o92y8CGQ3HVJ43T6lwpSrpk1mPfllWzPRxLRykS6UOi09Uf-rfR7SkPnEHyh2MdmIdf-B2_9aqXn_a9JweYE4X5sIsrMXhxVUIvBQSrw3CKld8z6/s640/Ringkasan_2_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Kebangkitan Yesus</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>Matius 28:1-6</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini menceritakan tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati yang membuktikan Allah itu hidup, dapat dilihat dalam <i>Matius 28:6</i> “Ia tidak ada disini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.” Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan penebusan yang Yesus lakukan telah selesai. Kebangkitan Yesus dibuktikan dari berulang-ulang kali Ia menampakkan diriNya kepada murid-murid. Sekalipun kubur ditutup namun tidak ada yang dapat menahan kuasa kebangkitan Yesus. Tidak ada satupun pintu yang tidak dapat dibuka oleh Yesus <i>(Kisah Rasul 5:18-19; 1 Korintus 15:5)</i><br />
<br />
Ketika Yesus mati dan bangkit dari kubur maka Yesus mengalahkan 3 hal yang menjadi musuh Allah dan manusia, yaitu:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Dosa <i>(Kolose 2:13-15)</i></b>Semua manusia telah berdosa dari jaman Adam. Namun kematian Yesus dikayu salib menghapus hutang dosa. Yesus adalah Imam besar yang mati untuk menebus dosa kita dan bangkit untuk membenarkan kita. Dosa manusia diampuni dengan cara menghapuskan surat hutang dosa yang dibayar lunas oleh darah Yesus, yang dipakukan dikayu salib.</li>
<li><b>Iblis<i> (Kolose 2:13- 15)</i></b>Tuhan lebih besar dari setan/iblis. Manusia lemah tetapi Yesus berkuasa untuk mengalahkan setan. Oleh karena kuasa kebangkitan dari Allah, manusia dapat dengan mudah menghampiri Allah dan dapat melawan iblis.</li>
<li><b>Kematian/Maut<i> (1 korintus 15:26)</i></b>Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Manusia takut berhadapan dengan maut/kematian, namun Yesus menyelamatkan umat manusia dari maut dengan mati dan bangkit pada hari yang ke tiga. <i>Ibrani 2:14-15</i> berkata: “karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” Jadi, kebangkitan Yesus membuat kita terlepas dari maut. Kebangkitan Yesus juga merubah pandangan manusia tentang kematian. Manusia yang dulunya sangat takut terhadap kematian namun sekarang ketakutan itu berubah menjadi suatu keuntungan. Ketakutan itu berubah karena manusia yang percaya kepada karyaNya memiliki jaminan kehidupan yang penuh pengharapan. Seperti yang tertulis dalam <i>Filipi 1:21</i> bahwa “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Dalam <i>Wahyu 14:13</i> berkata “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan sejak sekarang ini. “Sungguh,” kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih Lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” Dengan kematian dan kebangkitan Yesus maka semua umat manusia yang percaya akan mendapatkan hidup yang penuh pengharapan, yaitu kehidupan kekal bersama Bapa di sorga.</li>
</ol>
<br />
Kita tidak perlu takut dengan apapun yang akan yerjadi sebab Yesus memelihara kita <i>(1 Petrus 1:5). </i>Karena Yesus bangkit maka kita tidak perlu takut lagi terhadap dosa, setan bahkan kematian sebab, kebangkitanNya menjadikan kita sebagai pemenang bahkan lebih dari pemenang. <b>(IT)</b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-76756981299013236982019-04-22T13:06:00.000+07:002020-06-23T15:15:34.061+07:0021 April 2019 - Kebaktian 3<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilFFquOQ0hHffV3BSLH29WlW1J_X9pKtjtUo1324yAMlo6rRQjqoIMUZ7FqaXEYxyEXsj9HYmau2FUgbI1BMGHAZJe-VCKwO39bttOQCOFur4l8i5vEHKxMhGAHDM4AhRblxGmdskgHnoH/s1600/Ringkasan_3_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilFFquOQ0hHffV3BSLH29WlW1J_X9pKtjtUo1324yAMlo6rRQjqoIMUZ7FqaXEYxyEXsj9HYmau2FUgbI1BMGHAZJe-VCKwO39bttOQCOFur4l8i5vEHKxMhGAHDM4AhRblxGmdskgHnoH/s640/Ringkasan_3_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Peran Kuasa Kebangkitan dalam Hidup Kita</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>Markus 16:9-16</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tuhan menang atas maut melalui kebangkitanNya, Dia menyatakan bahwa benar Ia adalah Allah yang hidup. Alkitab mencatat tokoh-tokoh yang juga bangkit dari kematian namun mereka meninggal lagi ketika tiba waktunya. Yesus merupakan yang sulung dari antara yang bangkit dari antara orang mati, yang tetap hidup sampai selamanya.<br />
<br />
Kebangkitan Yesus dari antara orang mati merupakan bukti kuasa Tritunggal Allah. Allah membangkitkan Yesus dengan melepaskan Dia dari maut <i>(Kisah Para Rasul 2:23-24).</i> Allah juga yang memberikan kuasa kepada Yesus baik di sorga maupun di bumi <i>(Matius 28:18)</i>, bahkan Yesus berkuasa atas nyawa-Nya sendiri. Ia dapat memberi dan mengambil nyawa-Nya kembali <i>(Yohanes 10:17-18). </i><br />
<br />
Seperti halnya Allah memberikan kuasa-Nya kepada Yesus, Allah juga rindu untuk memberikan kuasa ini kepada gereja-Nya. Allah tidak berniat untuk menyembunyikan kuasa-Nya. Allah rindu untuk menyatakan dan menunjukkan kuasa-Nya kepada kita karena kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa <i>(1 Korintus 4:20).</i> Gereja Tuhan, orang-orang percaya, harus melatih diri agar kuasa Allah dapat dinyatakan dalam hidup kita.<br />
<br />
Melalui perikop ini, kita mempelajari beberapa hal mengenai kuasa kebangkitan Yesus, antara lain:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Percaya mendatangkan sukacita</b>Maria Magdalena memiliki latar belakang hidup yang kurang baik. Hidupnya pernah sengsara, dikuasai setan, tetapi Yesus membebaskan dia. Sejak saat itu dia mengikut dan melayani Tuhan dengan setia <i>(Lukas 8:1-3)</i>. Kesetiaan Maria tidak terbatas hanya ketika Yesus masih hidup. Imannya tidak meredup walaupun Yesus telah mati di kayu salib. Ketika kita percaya, kita akan melihat kemuliaan Allah <i>(Yohanes 11:40)</i>. Alkitab mencatat bahwa setelah bangkit, Yesus pertama kali menampakkan diri kepada Maria Magdalena <i>(Markus 16:9)</i>. Maria menerima wahyu dari Tuhan karena ia tetap percaya.</li>
<li><b>Ketidakpercayaan mendatangkan dukacita</b>Setelah menerima wahyu dari pertemuannya dengan Tuhan, Maria pun menemui murid-murid Yesus untuk membagikan kabar baik tersebut. Namun, para murid tidak percaya <i>(Markus 16:10-11),</i> padahal Yesus telah berulang kali memberitahu mereka mengenai kematian dan kebangkitanNya <i>(Matius 12:40).</i> Seharusnya murid-murid bersukacita ketika mendengar bahwa Yesus bangkit. Disini kita melihat bagaimana ketidakpercayaan membawa mereka ke dalam kekecewaan dan kesusahan. Paulus menyaksikan bahwa ia tidak takut mengalami penderitaan dan kematian karena dia mempercayai dan memahami kuasa kebangkitan dari Allah <i>(Filipi 3:10).</i> Kuasa yang sama sanggup mengubah dukacita menjadi sukacita, bahkan mengubah kematian menjadi kehidupan <i>(Roma 4:17).</i></li>
<li><b>Kesetiaan Allah dalam hidup kita</b>Kuasa kebangkitan Yesus merupakan bukti nyata dari kesetiaan Allah. Walaupun murid-murid tidak percaya, Yesus tetap berkenan datang di tengah mereka. Yesus menjamah dan menyembuhkan bagian yang salah dalam hidup mereka, yakni hati yang degil karena tidak mau mempercayai kesaksian dan tanda-tanda heran <i>(Markus 16:14; Yohanes 20:27).</i> </li>
</ol>
<br />
Allah rindu untuk memberikan kuasa kebangkitan Yesus kepada kita. Mari kita mendekat pada Tuhan agar perjalanan hidup kita disertai Tuhan dan kuasa Tuhan menjadi nyata dalam hidup kita. <b>(BM)</b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-44888542084205977162019-04-18T01:02:00.000+07:002020-06-23T14:42:47.481+07:00Si Panas Dan Si Dingin<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnys3aZWiwOg_b4Zn-XRS_ZpzYntsyz0bIdTlsOApWHuM161CToLgDpJXhprJCkNTLjjcl6S65wYda-oOfn5Q-gBc0x-6e-3V9gTU1LEl6_F9AZoZda5E8rg1b8XZ26LSeuB51Szq2GLTe/s1600/gpdigreenville_panasdingin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnys3aZWiwOg_b4Zn-XRS_ZpzYntsyz0bIdTlsOApWHuM161CToLgDpJXhprJCkNTLjjcl6S65wYda-oOfn5Q-gBc0x-6e-3V9gTU1LEl6_F9AZoZda5E8rg1b8XZ26LSeuB51Szq2GLTe/s640/gpdigreenville_panasdingin.jpg" width="640" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>Yesaya 29:13; Yeremia 12:2; Titus 1:16</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><br /></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang bapak dan anaknya yang masih berusia 8 tahun baru saja pulang gereja. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari seorang ibu yang tinggal bersebelahan rumah, sedang memaki-maki anaknya. "Pak, bukannya tante itu baru saja pulang gereja? Tadi saya melihat dia berdoa dan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh tetapi kok sekarang sudah maki-maki begitu sih?" tanya si anak dengan lugunya. Bapaknya pergi ke dapur mengambil dua gelas dan yang satu diisi dengan air panas sedang yang satu dengan air dingin. Kemudian ia mengambil dua kantong teh celup. Setelah itu, ia memanggil anaknya dan menyuruhnya untuk memerhatikan, "Bapak akan mencelupkan teh ini ke masing-masing gelas sebanyak tiga kali." Lalu secara bersamaan ia mencelupkan teh itu hingga tiga kali. Setelah itu ia bertanya, "Lihat perbedaannya?" "Iya, gelas yang berisi air panas warnanya lebih pekat, sedangkan gelas berisi air dingin kurang pekat," jawab anaknya. "Ayah mencelupkan tehnya di masing-masing gelas sebanyak tiga kali tetapi hasilnya beda. Mengapa bisa begitu? Air panas memiliki suhu yang tinggi sehingga memberikan reaksi yang lebih baik. Sedangkan air dingin memiliki suhu yang biasa sehingga tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap teh ini. Demikian pula dengan orang yang beribadah, sekalipun ia berdoa, mendengarkan firman Tuhan, rajin menyembah Tuhan, tetapi bila hatinya tidak sungguh-sungguh, maka tidak akan memberi reaksi apa-apa terhadap dirinya. Ia tidak akan mengalami perubahan," jelas sang bapak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibarat dua gelas dengan air dingin dan panas yang memberikan reaksi yang berbeda terhadap teh, kita pun demikian. Mungkin kita sama-sama berada di dalam suatu persekutuan, memiliki waktu dan jam doa yang sama dengan yang lainnya. Tetapi, kualitas dan reaksi yang dihasilkan bisa berbeda, tergantung pada keadaan hati kita untuk memuji Tuhan. Bangsa Israel dikatakan datang beribadah kepada Tuhan dan dengan bibirnya mereka memuliakan Dia yang hidup, namun hati mereka jauh daripada Tuhan. Mereka memang dekat kepada Tuhan secara visual tetapi secara rohani mereka begitu jauh daripadaNya. Itulah sebabnya ketika dalam hidup sehari-hari, hidup yang dijalani pun bukanlah suatu kehidupan yang menghidupi firmanNya. Hidup mereka ibarat ada di persimpangan jalan, antara jalan Tuhan dan jalan dunia. Ketika kita hanya datang membawa tubuh kita ke hadirat Tuhan, tetapi tidak membawa hati kita kepada Dia, maka semua ibadah dan pujian yang kita naikkan tidak akan mendarah daging dalam diri kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masuklah dalam hadirat Tuhan dengan membawa seluruh hati kita. Mendekatlah kepadaNya dengan hati yang selalu rindu dan haus akan firmanNya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Muliakanlah nama Tuhan dengan segenap hidup kita yang sungguh-sungguh menyadari akan keagunganNya. Sehingga, dengan demikian kita mendapatkan reaksi</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>yang luar biasa terhadap firmanNya.</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-62458377021923028182019-04-15T13:07:00.001+07:002020-06-23T15:16:40.563+07:0014 April 2019 - Kebaktian 1<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhprw2Jk2FA1gnigFgXB8XQiEo7jUEyBTfDoa3pDng-UttlQgVlofHe4ZGO2el1XcldhLEmt8VpmGaxTJeckXxRFC_TBLLtLq7qHJ8gCoDL3goh3SQFLyb7E6McIiGqnPALW2QCtVEeU7H/s1600/Ringkasan_1_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhprw2Jk2FA1gnigFgXB8XQiEo7jUEyBTfDoa3pDng-UttlQgVlofHe4ZGO2el1XcldhLEmt8VpmGaxTJeckXxRFC_TBLLtLq7qHJ8gCoDL3goh3SQFLyb7E6McIiGqnPALW2QCtVEeU7H/s640/Ringkasan_1_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Tuhan di dalam Kita</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>Yohanes 14:18-20</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Tuhan dalam <i>Yohanes 14:18-20</i> merupakan perkataan penghiburan dari Tuhan Yesus yang menjanjikan bahwa Ia tidak akan meninggalkan murid-murid sebagai yatim piatu (tanpa orang tua, tidak diperhatikan, tidak disayang, dll). Bahkan dalam ayat 20 menyatakan bahwa "Aku di dalam kamu", yang berarti Ia dengan RohNya akan selalu hadir menyertai hidup murid-murid yang dalam hal ini pun berarti kita sebagai orang percaya.<br />
<br />
Beberapa kisah dalam Perjanjian Lama memberikan penjelasan tentang Allah yang hadir dan menyatakan diriNya, yaitu :<br />
<br />
<ul>
<li><b><i>Kejadian 3:8 </i></b>- Allah dalam kemurahanNya hadir di taman Eden memanggil Adam dan Hawa yang bersembunyi karena mereka telah jatuh dalam dosa. Sebenarnya Allah tahu dimana mereka bersembunyi, tetapi Allah mau mereka menjawab panggilanNya dan mengakui setiap kesalahan yang telah mereka perbuat. Kehadiran Allah bertujuan untuk mengadakan pemulihan lewat firmanNya.</li>
<li><b><i>Keluaran 3:4,8</i></b> - Allah menyatakan diri kepada Musa dalam semak duri yang menyala namun tidak terbakar, untuk memanggil Musa menjadi pemimpin bagi bangsa Israel. Dari kehadiran Allah itu, Musa dibentuk dan dipersiapkan Allah untuk memimpin bangsa itu. Dari hal ini juga, Tuhan mau menyatakan bahwa Ia akan turun untuk melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.</li>
<li><b><i>Keluaran 14:19-20,24</i></b> - Allah menyatakan diri melalui hadirnya tiang awan dan tiang api untuk memimpin bangsa Israel. Tapi di lain sisi, Allah juga mau menyatakan penghukumanNya kepada Mesir dengan memberikan kegelapan pada mereka waktu akan mengejar bangsa Israel. Dengan kehadiranNya ini, Tuhan mau agar bangsa Israel maju dan merebut kemenangan.</li>
<li><b><i>Keluaran 25:8,22</i></b> - Allah menyuruh Musa untuk membuat kemah sembahyang dengan tujuan agar Dia bisa hadir disana. Dengan tabernakel ini Ia bisa tinggal, bertemu dengan umatNya dan diam di tempat itu. Dan ini menyatakan bahwa ada maksud dari kehadiran Tuhan.</li>
</ul>
<br />
Waktu Tuhan berkata "Aku di dalam kamu", itu artinya Dia akan bekerja didalam kita. <i>1 Korintus 3:16; 6:19</i> menyatakan bahwa kita adalah bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kita. Kehadiran Allah dalam hidup kita akan memberikan pengaruh yang luar biasa. Pertanyaannya, kenapa Tuhan mau tinggal dalam hidup kita? Berikut penjelaaannya :<br />
<br />
<ol>
<li><b>Supaya Ia dapat melakukan pekerjaan yang baik dalam hidup kita dan kita hidup memuliakan Dia <i>(2 Korintus 3:5; Filipi 2:13).</i></b> <i>Ibrani 13:20-21</i> juga menyatakan Ia mengerjakan hal-hal yang baik sehingga apa yang kita lakukan menyenangkan hatiNya.</li>
<li><b>Supaya kita hidup berkemenangan <i>(1 Yohanes 4:4).</i></b> Ketika Ia hadir dalam hidup kita, maka kita akan terus menang bahkan lebih dari pemenang <i>(Roma 8:37; 2 Korintus 2:14). Galatia 2:8 </i>menjelaskan bahwa keberhasilan pelayanan seorang Petrus maupun Paulus terletak ketika Allah bekerja memberi kekuatan kepada mereka. Tuhan hadir dalam kita agar kita senantiasa hidup menang, berhasil dan memuliakan Dia.</li>
</ol>
<br />
Pastikan bahwa Tuhan selalu ada dalam hidup kita sehingga kita akan semakin melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib nyata dan berlaku dalam kita. Tuhan memberkati <b>(RJL).</b><br />
<div>
<br /></div>
</div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-82874997384546702142019-04-15T13:07:00.000+07:002020-06-23T15:16:23.718+07:0014 April 2019 - Kebaktian 2<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoaZS7esB-qRsfOePoW7z9wfZ-_FD1tYW_08dmfLx_uwsc58CbE8i0s-gTwCCGsdjgQcq-_a6cYFu4hbpt1sKfk-jDckByU1NieU54qv3Guz_Jp8LozHGabXi1ejJf_CFz4NNXtLbCU78/s1600/Ringkasan_2_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoaZS7esB-qRsfOePoW7z9wfZ-_FD1tYW_08dmfLx_uwsc58CbE8i0s-gTwCCGsdjgQcq-_a6cYFu4hbpt1sKfk-jDckByU1NieU54qv3Guz_Jp8LozHGabXi1ejJf_CFz4NNXtLbCU78/s640/Ringkasan_2_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Berseru dan Percaya</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>Markus 10:46-52</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika didengarnya Yesus datang, seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus menghampiri Yesus dengan seruan minta tolong <i>(Markus 10:46-52).</i> Sekalipun orang banyak menegurnya dan menyuruhnya diam, Bartimeus tidak peduli bahkan teriakannya semakin keras.. Tetapi respon Yesus kepada Bartimeus berbeda dengan orang-orang. Di saat Bartimeus berseru, Yesus menjawab seruan itu dan memberikan Bartimeus jawaban dari apa yang ia harapkan.<br />
<br />
Beberapa pelajaran dari <i>Markus 10: 49-52</i>, yaitu:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Yesus menaruh perhatian terhadap setiap seruan umatNya </b><i><b>(Markus 10:49)</b></i>Yesus memperhatikan seruan dari Bartimeus. Yesus tidak membiarkan seruan itu, namun Yesus berhenti dan menyuruh orang untuk memanggilnya. Seperti seruan dari Daud kepada Allah ketika keadaannya sengsara dan miskin <i>(Mazmur 40:18; 70:6), </i>Tuhan menjawab setiap seruan Daud. Dalam <i>Mazmur 50:15</i>, Tuhan memberikan nasihat kepada setiap orang percaya dalam menghadapi kesesakan yaitu: “Berserulah kepadaku…”. Tuhan dekat dengan orang-orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan <i>(Mazmur 145:18-19)</i>. Ia akan meluputkan kita dari kesesakan dan kita akan memuliakanNya.</li>
<li><b>Yesus mampu menjawab setiap seruan </b><i><b>(Markus 10:51)</b></i>Dalam <i>Markus 10: 51</i>, Yesus menanyakan keperluan dari Bartimeus. Permintaan dari Bartimeus adalah permintaan yang melewati batas kemampuan manusia karena dia meminta untuk dapat melihat. Bagi manusia hal ini adalah mustahil, tetapi bagi Allah itu mungkin. Ketika kita mengalami masalah atau keadaan yang melampaui batas kekuatan kita, datanglah kepada Dia yang dapat melakukan segala sesuatu melebihi batas kemampuan manusia. Kadangkala keadaan disekitar kita membentuk pemikiran kita dan membatasi Allah untuk bekerja ajaib dalam kehidupan kita. Allah kita adalah Allah yang tidak terbatas dan sebagai anak-anakNya, kita diminta untuk berharap penuh kepada Allah. Dia adalah Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu jauh lebih dari apa yang kita doakan <i>(Efesus 3:20).</i></li>
<li><b>Untuk dapat menikmati anugerah Tuhan, kita harus percaya dengan iman kepadaNya </b><i><b>(Markus 10:52)</b></i>Untuk menikmati kemurahan Tuhan, Bartimeus diminta untuk percaya kepadaNya dengan sepenuh hati. Tuhan tidak meminta kita untuk melakukan sesuatu yang sulit, tetapi Dia hanya minta kita untuk percaya saja kepadaNya. Pada Tuhan ada kasih karunia, namun segala sesuatu terjadi tergantung dari iman kita <i>(Efesus 2:8).</i> Bagian kita adalah percaya bahwa Allah itu ada, dan bagian Allah adalah memberikan upah yaitu jawaban dari setiap keperluan kita <i>(Ibrani 11:6). </i></li>
</ol>
<br />
Tuhan mau anak-anakNya datang berseru kepadaNya. Dia memperhatikan seruan dari setiap anak-anakNya <i>(Mazmur 118:5-9)</i>. Percayalah Allah yang kita sembah adalah Allah yang tidak berubah. Jangan kita menaruh iman dan percaya kita kepada dunia yang terbatas, namun kepada Tuhan yang tidak pernah terbatas oleh apapun. Tuhan itu tetap untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu, datanglah berseru dan tarulah harapan dari setiap seruan kepadaNya. <b>(FND)</b><br />
<div>
<br /></div>
</div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-12358625985346235072019-04-15T13:05:00.000+07:002020-06-23T14:44:07.210+07:0014 April 2019 - Kebaktian 3<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-OTJrvC2bVQeQZ1ocf5yoV2K5Kto4xJ0St1photAgceDlW9L5fGYHTV29eMkBU-DR3bXCEPtWQsjJfVc_6YPeYwoUGZQ6DBLa-ED1pSvzzVlN7tdWtMJQoCYmPoZDUtrC2MV6KeegdFpW/s1600/Ringkasan_3_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-OTJrvC2bVQeQZ1ocf5yoV2K5Kto4xJ0St1photAgceDlW9L5fGYHTV29eMkBU-DR3bXCEPtWQsjJfVc_6YPeYwoUGZQ6DBLa-ED1pSvzzVlN7tdWtMJQoCYmPoZDUtrC2MV6KeegdFpW/s640/Ringkasan_3_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Fasilitas Hidup Sebagai Anak Allah</b></span><br />
<b>Pdt. David Ibrahim</b><br />
<b>1 Korintus 10 : 6, 11</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang perjalanan bangsa Israel ke Tanah Kanaan, Allah menyertai dan memberkati mereka sehingga mereka mengalami mujizat Allah. Setiap hari Allah memberi mereka makan, minum, kemenangan dan perlindungan <i>(1 Korintus 10:1-4)</i>. Bangsa Israel tidak pernah kekurangan dan kesusahan karena Allah menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mereka.<br />
<br />
Tetapi, dalam <i>1 Korintus 10:5</i> tertulis: “Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari mereka”, maksudnya adalah Allah mendapati bangsa Israel melakukan tindakan yang tidak sesuai firman Allah. Sikap ketidaktaatan inilah yang membuat ada sebagian dari mereka tidak menerima janji Allah, yaitu tanah perjanjian Kanaan.<br />
<br />
Dalam <i>1 Korintus 10:6;11,</i> firman Tuhan memberi peringatan bagi kita bahwa ada contoh tindakan dari bangsa Israel yang harus kita perhatikan supaya kita menjauhkan diri dan menolak hal tersebut dari kehidupan kita.<br />
<br />
Adapun fasilitas-fasilitas yang Allah berikan untuk orang percaya:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Menjadi anak Allah </b><i><b>(Yohanes 1:12-13)</b></i>Ketika kita percaya dan menerima Allah, kita memperoleh hidup yang baru dimana kehidupan tersebut kita jalani bersama dengan Allah. Hal ini juga berarti bahwa kita mengambil bagian dari sifat-sifat Allah yang mana harus kita lakukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketika kita sudah lahir baru atau diperanakkan oleh Allah menjadi anak Allah, hidup kita menjadi awal dari kehidupan yang kekal.</li>
<li><b>Pimpinan Allah </b><i><b>(Roma 8:14)</b></i>Allah tidak pernah sedetik pun meninggalkan kita, Ia akan terus memimpin kita sampai ke tujuan, yaitu surga. Agar kita tetap dalam jalurnya Allah, Ia memberikan Roh Kudus dan Firman Allah yang akan menjadi penuntun dan kekuatan kita.</li>
<li><b>Penyediaan Allah </b><i><b>(2 Korintus 9:8)</b></i>Allah memberikan persediaan bagi kita agar kita tidak berkekurangan <i>(Filipi 4:19),</i> baik secara rohani dan jasmani. Ketika kita menjadi anak Allah, Ia peduli dan mengetahui kebutuhan kita.</li>
<li><b>Kuasa Allah </b><i><b>(Yudas 1:24)</b></i>Ia akan memampukan kita berjalan sebagai anak Allah melalui kuasa-Nya. Ia memberikan kuasa-Nya sebagai perlengkapan bagi kita <i>(Filipi 4:13).</i> Agar kita siap menghadapi segala kondisi kehidupan, baik suka maupun duka. Jangan kita tinggalkan Allah karena Ia telah memberikan kuasa-Nya bagi kita dan kuasa-Nya adalah kekuatan kita.</li>
<li><b>Hidup berkemenangan </b><i><b>(1Korintus 15:57-58)</b></i>Kemenangan merupakan warisan bagi kita anak Allah dan kita akan terus mengalami kemenangan melalui iman kita kepada Allah <i>(1 Yohanes 5:4-5)</i>. Oleh sebab itu, kita perlu menyadari bahwa memelihara iman adalah hal yang penting. Allah ingin kita tetap terus bersekutu dan membangun hubungan pribadi dengan-Nya.</li>
</ol>
<br />
Perlu kita ingat bahwa Ia tidak berkenan kepada orang yang tidak taat. Allah telah memberikan fasilitas-fasilitas. Jadi, apabila kita mengalami kegagalan dalam hidup kita, kita harus kembali merenungkan dan mengintrospeksi diri kita, apakah kita sudah taat kepada Allah? Tindakan kita memberi pengaruh pada hasil yang akan kita dapat. Allah sudah memberikan segala yang baik bagi kita, sepatutnya kita juga memberikan yang terbaik untuk-Nya karena Ia telah menjadikan kita anak-Nya. <b>(PPK)</b><br />
<b><br /></b>
<b><br /></b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-65807116660324064972019-04-10T13:10:00.000+07:002020-06-23T15:20:52.514+07:00Hati Seorang Hamba<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AUxsgMp1hLZy1zHLGc-QFE00QmKiOXg-g8Ay_9_hCVbFRCkfkE5f_0VMj7SSK9j01E9wVVswouMryitU_JRhoicDTyIVnxbCQ6vY-NStJjQUvgx1IK64T_vRit-6Ed7Sb-OzZloXcucr/s1600/gpdigreenville_hatihamba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0AUxsgMp1hLZy1zHLGc-QFE00QmKiOXg-g8Ay_9_hCVbFRCkfkE5f_0VMj7SSK9j01E9wVVswouMryitU_JRhoicDTyIVnxbCQ6vY-NStJjQUvgx1IK64T_vRit-6Ed7Sb-OzZloXcucr/s640/gpdigreenville_hatihamba.jpg" width="640" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>- </i><i><b>Markus 8:34; 10:44</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arti hamba dalam KBBI ialah abdi atau budak belian. Istilah abdi atau budak belian digunakan dalam PB dengan sebutan kata doulos (Yun). Pada zaman Alkitab, seorang budak dapat dibeli atau dijual sebagai komoditas. Sebutan doulos menunjuk kepada seorang budak yang tidak memiliki hak sama sekali atas dirinya atau untuk kepentingannya sendiri. Ia ada dalam kendali tuannya dan diperlakukan sesuka hati tuannya, bahkan bisa dijual kembali. Ia harus bertindak atas perintah tuannya dan tidak bisa membantahnya. Hidupnya bukan miliknya lagi melainkan milik tuannya. Bila seorang hamba membangkang, ia akan dipukuli (Luk 12:47), disiksa, atau malah dibunuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara rohani, keberadaan kita sebagai orang percaya juga demikian. Sebelum percaya kepada Tuhan Yesus, kita adalah hamba atau budak dosa (Yoh 8:34) dan upah dosa ialah maut (Rm 6:23). Setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita menjadi orang-orang yang telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Rm 6:18) atau hamba Tuhan (Rm 6:22). Status kita kini telah beralih dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran. Namun, karena anugerahNya yang besar, Tuhan Yesus tidak lagi menyebut kita sebagai hamba melainkan sahabat, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat ...." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski kita disebut sebagai sahabatNya, bukan berarti kita bisa menggunakan kemer-dekaan kita dengan sesuka hati atau malah memilih-milih pelayanan. Misalnya, kita hanya mau melayani sebagai pemimpin pujian saja, tidak mau melayani multimedia, kebersihan, atau pelayanan lainnya. Kita hanya ingin melakukan pelayanan khotbah saja dan tidak mau terlibat dalam pelayanan yang kita anggap lebih "rendah". Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa kita melayani seharusnya sesuai dengan karunia yang ada pada kita. Atau malah sebaliknya, kita hanya mau melayani di tempat yang nyaman atau di tempat yang kita inginkan? Maka, di sinilah diperlukan hati seorang hamba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di bagian lain dikatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Jadi, meski kita sebagai sahabat Tuhan Yesus, kita juga merupakan pengikutNya yang seharusnya bersedia merendahkan diri atau menempatkan diri sebagai hamba yang taat dan setia melakukan kehendakNya. Kita harus bersedia menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Tuhan. Tuhan Yesus juga mengatakan pada murid-muridNya, bahwa untuk menjadi yang terbesar maka seharusnya menjadi hamba (doulos). Karena itu, sebagai orang percaya atau pelayan Tuhan, sudah seharusnya kita memiliki hati seorang hamba, yakni selalu merendahkan diri dan menempatkan Tuannya sebagai prioritas hidup untuk dilayani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Dan, kita tidak lagi memiliki hak atas diri kita, hidup kita adalah milik Tuhan</div>
<div style="text-align: center;">
sehingga kita harus hidup bagi Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-36234820956757576292019-04-07T21:34:00.000+07:002020-06-23T15:17:24.823+07:007 April 2019 - Kebaktian 1<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhprw2Jk2FA1gnigFgXB8XQiEo7jUEyBTfDoa3pDng-UttlQgVlofHe4ZGO2el1XcldhLEmt8VpmGaxTJeckXxRFC_TBLLtLq7qHJ8gCoDL3goh3SQFLyb7E6McIiGqnPALW2QCtVEeU7H/s1600/Ringkasan_1_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhprw2Jk2FA1gnigFgXB8XQiEo7jUEyBTfDoa3pDng-UttlQgVlofHe4ZGO2el1XcldhLEmt8VpmGaxTJeckXxRFC_TBLLtLq7qHJ8gCoDL3goh3SQFLyb7E6McIiGqnPALW2QCtVEeU7H/s640/Ringkasan_1_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;">Perubahan Saat Bertemu Yesus</span></b><br />
<b>Pdt David Ibrahim</b><br />
<b>Markus 8 :22-26</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang membawa seorang yang buta kepada Yesus dan memohon agar Dia menjamahnya <i>(Markus 8 :22-26).</i> Namun, saat Yesus menjamah orang buta ini, ia tidak langsung sembuh. Bandingkan dengan ibu mertua Petrus. Saat Yesus memegang tangannya, maka seketika itu juga lenyaplah demamnya <i>(Markus 1:29-31)</i>. Contoh lain adalah Saulus. Saat Saulus berjumpa dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik, <i>(Kisah Rasul 9: 1-5) </i>seketika itu juga Saulus langsung bertobat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat seseorang bertemu dengan Yesus, maka perubahan akan terjadi. Tetapi cara Tuhan terkadang berbeda dengan cara atau pola pikir kita. Hal ini Tuhan lakukan dengan maksud :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><b>Agar kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.</b><br />Sebanyak dua kali Yesus meletakkan tangan ke mata orang buta ini, barulah mata orang itu sungguh-sungguh melihat <i>(Markus 4:23-25).</i> Bahkan Yesus meludahi mata orang buta tersebut. Perlakuan Yesus ini seakan merendahkan orang tersebut. Tetapi sesudah itu Yesus meletakkan tanganNya atas mata orang yang artinya, Yesus memberi penghiburan. Ketika Yesus membawa kepada kerendahan hati, Yesus tidak berhenti sampai di situ, Yesus juga memberi penghiburan.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Mendidik anak-anakNya.</b><br />Saat Yesus menyembuhkan mata orang buta ini, tidak seketika itu ia sembuh. Ia sudah melihat, tetapi ia melihat orang seperti pohon. Berbeda halnya saat Yesus menyembuhnya Bartemeus. Yesus berkata: “Pergilah, imammu telah menyelamatkan,” maka pada saat itu juga Bartimeus dapat melihat <i>(Markus 10:51).</i> Ada waktunya Tuhan langsung melakukan dengan sempurna, tetapi adakalanya Tuhan tidak langsung, sebab Allah mau mendidik anak-anakNya. Tuhan mau kita terus bertekun dalam doa.<br />Contoh lain adalah bangsa Israel saat masuk Tanah Kanaan. Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membinasakan penduduk Kanaan sedikit demi sedikit dengan maksud agar binatang hutan tidak lebih banyak dari bangsa Israel <i>(Ulangan 7:21-23)</i>. Kalau Allah melakukan sesuatu belum sepenuhnya, berarti ada maksud Allah yang lebih baik dibanding apabila Allah melakukan sekaligus. Yesus berkata, manusia terbatas untuk menerima sepenuhnya dari Tuhan <i>(Yohanes 16:12)</i>. Tuhan tidak pernah bekerja setengah-setengah, tetapi Dia akan menyelesaikan dengan sempurna sampai akhirnya <i>(Filipi 1:6)</i>. Kalau Tuhan sudah menolong, maka Dia akan menyempurnakan seperti yang Ia kerjakan terhadap Yabes <i>(1 Tawarikh 4:10).</i></li>
<li style="text-align: justify;"><b>Menjadi saksi.</b><br />Yesus menyuruh orang buta ini pulang ke rumahnya <i>(Markus 8:26)</i>. Saat Yesus mengusir roh jahat dalam diri seseorang di Gerasa, Yesus juga menyuruh orang tersebut untuk kembali ke rumahnya <i>(Markus 5:18-20)</i>. Tujuannya, Tuhan mau agar orang yang telah disembuhkan menjadi saksi dimulai dari keluarganya, kemudian orang sekampungnya, supaya mereka dapat mengerti dan ikut merasakan kebaikan Tuhan. Tuhan tidak pernah salah menentukan jalan bagi anak-anakNya, supaya memberikan hasil yang terbaik <i>(Kisah Rasul 16:6-10). </i></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuhan tahu apa yang harus dilakukanNya. Tugas kita hanyalah tetap setia berdoa, merendahkan diri di hadapan Tuhan. Dan saat segala persoalan sudah terselesaikan maka kita harus menjadi saksi, baik di keluarga dan lingkungan sekitar kita. <b>(AB)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-2756122901416603282019-04-07T21:33:00.000+07:002020-06-23T15:17:14.082+07:007 April 2019 - Kebaktian 2<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoaZS7esB-qRsfOePoW7z9wfZ-_FD1tYW_08dmfLx_uwsc58CbE8i0s-gTwCCGsdjgQcq-_a6cYFu4hbpt1sKfk-jDckByU1NieU54qv3Guz_Jp8LozHGabXi1ejJf_CFz4NNXtLbCU78/s1600/Ringkasan_2_DI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisoaZS7esB-qRsfOePoW7z9wfZ-_FD1tYW_08dmfLx_uwsc58CbE8i0s-gTwCCGsdjgQcq-_a6cYFu4hbpt1sKfk-jDckByU1NieU54qv3Guz_Jp8LozHGabXi1ejJf_CFz4NNXtLbCU78/s640/Ringkasan_2_DI.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Nama yang Paling Berharga</b></span><br />
<b>Pdt David Ibrahim</b><br />
<b>Markus 10:46-52</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yesus dan murid-muridNya tiba di Yerikho. Kehadiran Yesus di sebuah tempat selalu mendatangkan anugerah yang besar. Demikian juga dengan mujizat kesembuhan yang dilakukan oleh Yesus saat berada di kota Yerikho <i>(Markus 10:46-52).</i><br />
<br />
Pada bagian ini, ada seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus. Ia mempunyai 3 masalah. Pertama, ia menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh manusia. Kedua, ia miskin sehingga ia menjadi pengemis. Ketiga, masa depan orang ini suram. Tetapi, perjumpaannya dengan Yesua mengubah segalanya.<br />
<br />
Berikut beberapa pelajaran dari kisah Bartimeus:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Nama Yesus membawa pertolongan.</b>Ketika Bartimeus mendengar kedatangan Yesus, ia berteriak meminta kemurahan Tuhan <i>(Matius 10:47)</i>. Teriak minta tolong ini datang dari seorang yang membutuhkan Tuhan. Ia memohon belas kasihan Yesus. Permintaan Bartimeus adalah sebuah permintaan yang baik karena ia meminta kemurahan dari Yesus. Salah satu sifat Tuhan adalah bermurah hati. Oleh sebab itu, Tuhan menyembuhkannya seketika itu juga. Pada saat kita memanggil nama Yesus, mari memohon kemurahan Allah. Sebab Tuhan mendengar permohonan orang benar yang minta tolong <i>(1 Petrus 3:12).</i></li>
<li><b>Nama Yesus lebih berharga dari apapun.</b>Berbeda dari kisah orang lumpuh yang diturunkan dari atap rumah oleh teman-temannya <i>(Lukas 5:17-26),</i> Bartimeus harus mencari Yesus tanpa pertolongan siapapun. Nama Yesus sangat berarti baginya. Bagi setiap orang percaya, nama Tuhan sangat berharga dan mahal <i>(1 Petrus 2:7).</i> Kisah lainnya dialami oleh seorang lumpuh di depan gerbang bait Allah <i>(Kisah Para Rasul 3:1-10).</i> Saat itu ia meminta sedekah kepada Petrus dan Yohanes. Namun Petrus memberikan sesuatu yang lebih besar. Nama Yesus yang menyembuhkan orang lumpuh ini jauh lebih berharga dari emas dan perak. Nama Yesus berkuasa melakukan apa pun. Kepada nama Tuhan-lah orang percaya lari dan mendapat pertolongan<i> (Amsal 18:10).</i></li>
<li><b>Nama Yesus Memberi Harapan.</b>Ketika Yesus bertanya kepada Bartimeus tentang apa yang dikehendakinya, ia meminta Yesus menyembuhkan kebutaannya <i>(Markus 10:51).</i> Pada saat itu juga ia sembuh. Hidupnya dipulihkan hingga dia tidak perlu lagi menjadi pengemis. Kini ia memiliki harapan untuk masa depannya. Seperti Bartimeus, kita perlu mengimani bahwa Allah sanggup menjawab permintaan kita yang sulit sekalipun. </li>
</ol>
Tuhan Yesus merupakan sumber segala berkat, baik rohani maupun jasmani. Saat kita kuatir akan masa depan, nama Yesus menjadi jawaban. Pada saat kita berseru, nama Yesus mampu mengubah segalanya. Tuhan kita berkuasa di atas segalanya, berharaplah hanya kepadaNya. Nama Yesus akan melakukan perbuatan yang heran. Sebab kita anakNya dan Ia Bapa kita yang penuh belas kasih. <b>(HL) </b><br />
<b><br /></b>
<b><br /></b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-78928989342677519782019-04-07T21:32:00.000+07:002020-06-23T15:12:27.458+07:007 April 2019 - Kebaktian 3<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK403AZbqX9D816slNIpmpOMimaSskvI8Qa3wzxd0kUn9bx8IOr34r-85IkBTGvtsRVzuTcZxEWT2MhQmAzDHkk5aseahkWBLHo2hrzajb4pWKPcy55JmvIeLrp98fmm_uuoLfzGhxM4Bq/s1600/Ringkasan_3_DanielRahardjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK403AZbqX9D816slNIpmpOMimaSskvI8Qa3wzxd0kUn9bx8IOr34r-85IkBTGvtsRVzuTcZxEWT2MhQmAzDHkk5aseahkWBLHo2hrzajb4pWKPcy55JmvIeLrp98fmm_uuoLfzGhxM4Bq/s640/Ringkasan_3_DanielRahardjo.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Yesus Tempat Perlindunganku </b></span><br />
<b>Pdt. Daniel Rahardjo</b><br />
<b>Zakharia 9:9-12</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di hari-hari ini banyak anak Tuhan yang keadaannya seperti yang digambarkan dalam ayat-ayat ini, yaitu seperti berada dalam di lobang yang tidak berair namun penuh dengan lumpur.<br />
<br />
Lubang ini secara hurifiah adalah tempat penghukuman. Yeramia pernah dihukum di tempat seperti ini <i>(Yeremia 38:6).</i> Tapi secara rohani ini dapat berarti ikatan dosa, tekanan hidup dan masalah-masalah yang membuat orang percaya tertekan dan tidak leluasa dalam bergerak. Tidak ada orang yang dapat menolong dirinya sendiri untuk terbebas, tapi sama seperti Yeremia ditolong oleh Tuhan dengan cara yang tidak terduga, Tuhan juga berkuasa melepaskan orang-orang percaya yang terjebak dalam kondisi hidup seperti itu. Tuhan sanggup mengangkat kita dari lobang yang berlumpur dan menempatkan kita di atas bukit batu<i> (Mazmur 40:3).</i> Kelepasan ini terjadi karena adanya darah perjanjian <i>(Zakaria 9:11).</i> Kita juga dilepaskan karena darah perjanjian, yaitu darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib <i>(Matius 26:28).</i><br />
<br />
Zakharia 9:9, menubuatkan kedatangan Yesus sebagai raja dan sudah di genapi ketika Yesus memasuki Yerusalem dengan mengendarai keledai sederhana (Lukas 19:35-38). Tuhan Yesus memilih menunggangi keledai saat Ia dielu-elukan di Yerusalem sekalipun hewan ini terkenal sederhana dan juga bodoh. Jika keledai saja Tuhan bisa pakai, Tuhan juga dapat memakai hidup kita untuk kemuliaan namaNya.<br />
<br />
<i>Zakaria 9:10</i>, Yesus bukan hanya datang sebagai raja yang dielu-elukan, tapi Yesus juga datang untuk disalibkan. Melalui curahan darah Yesus, kita di damaikan dengan Allah <i>(Roma 4:25-5:1).</i> Yesus menggenapi seluruh tuntutan hukum Torat sehingga tidak ada lagi perbedaan antara orang Yahudi dan yang bukan. Semuanya didamaikan dengan Allah melalui darah perjanjian yaitu darah Yesus<i> (Efesus 2:13-17).</i><br />
<br />
<i>Zakaria 9:12</i>, Dalam segala keadaan Tuhan ingin kita tetap kembali kepada-Nya yang adalah kota benteng keselamatan, sebab di dalam Dia kita akan dipulihkan dan menerima berkat berlipat kali ganda. <i>Yesaya 25:1-5</i>, menceritakan sekelompok orang lemah dan miskin yang dalam tekanan, namun mereka datang kepada Tuhan sebagai tempat pengungsian. Kita pun mungkin akan mengalami tekanan-tekanan dalam hidup ini, tapi jangan pernah lupa, ada Tuhan yang selalu ada untuk menyambut kita saat kita datang kepadaNya. Dalam <i>Matius 5:3</i>, dikatakan bahwa berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah. Artinya orang yang miskin dalam Roh sehingga selalu rindu akan hadirat-Nya dan merasa sangat memerlukan Tuhan. Jika kita datang berlindung kepada Tuhan, maka kita akan menjadi umat yang kuat<i> (Yesaya 25:3).</i> Tuhan sanggup menyingkirkan segala tekanan yang ada dalam hidup kita<i> (Yesaya 25:5).</i><br />
<br />
Di akhir zaman ini banyak hal mungkin dapat kita alami. Tekanan, pencobaan, ataupun masalah-masalah. Tetapi dengan firman Tuhan kita tahu bahwa kita akan selalu kuat dan mampu untuk melewati semua jika kita mengandalkan Tuhan.Tuhanlah tempat perlindungan, keteduhan dan damai sejahtera sebab Dialah kota benteng kita. <b>(ELK)</b><br />
<b><br /></b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-9529052501348345772019-04-07T16:01:00.000+07:002020-06-23T15:23:01.381+07:00Ketika Meragukan Yesus<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidWo5yYZOtRZcpX0RYc8643_zwYkKaOy7huS-YXTVNccEa9TAT-hVkjlBLe2ikAXQHbHVJFnDUN0EZd_Erh0Hmt0mcELLM3zOn1woMuKkjVY7BbxnkVMHptKSPjvYq_oUOHc8ZFsg5QCNX/s1600/gpdigreenville_meragukanyesus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidWo5yYZOtRZcpX0RYc8643_zwYkKaOy7huS-YXTVNccEa9TAT-hVkjlBLe2ikAXQHbHVJFnDUN0EZd_Erh0Hmt0mcELLM3zOn1woMuKkjVY7BbxnkVMHptKSPjvYq_oUOHc8ZFsg5QCNX/s640/gpdigreenville_meragukanyesus.jpg" width="640" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. - <b>Matius 13:53-58</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada baiknya kita memerhatikan kata-kata yang keluar dari mulut seorang bapak berikut ini, Saya kan sudah berdoa. Saya juga sudah berusaha untuk menjadi orang Kristen yang baik. Tetapi toh tetap saja saya yang tergeser di tempat kerja saya. Penyakit yang diderita ibu saya pun tidak sembuh-sembuh. Kata-kata tersebut diucapkan sebagai respons dari nasihat seorang penatua supaya dia beriman dan berharap akan pertolongan Tuhan. Dua bulan kemudian saya datang lagi ke rumahnya, kali ini saya datang sendiri. Keadaannya bukan semakin baik, tetapi semakin buruk. Bukan saja masalah pekerjaan dan penyakit ibunya, tetapi juga penyakit dirinya sendiri dan kegagalan seorang anaknya dalam meningkatkan kariernya. Bapak ini semakin berani mengeluarkan isi hatinya yang intinya adalah semakin meragukan Tuhan dan kasihNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sulit bagi saya untuk memberikan nasihat karena sepertinya keraguan itu sudah begitu kuat membelenggu hati dan pikirannya. Hanya doa penutup pertemuan saja yang bisa saya sampaikan. Keraguan akan menghalangi berkat Tuhan, bahkan menghalangi banyak mujizat yang sebenarnya hendak Tuhan kerjakan! Yakobus berkata, Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Seperti itulah sikap dan konsekuensi yang harus diterima penduduk Nazaret. Awalnya mereka begitu kagum kepada Yesus, tetapi setelah melihat latar belakang Yesus, mereka pun kemudian meragukanNya. Mereka mengenal Yesus hanya sebagai seorang manusia biasa, yang dilahirkan di dalam keluarga tukang kayu, yang secara fisik tidak lebih dari saudara-saudaraNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meminjam bahasa kita mungkin mereka berkata, Tidak mungkin seorang anak tukang kayu mendapatkan ilmu dan keterampilan yang sedemikian hebatnya. Andai saja mereka menerima dan bersyukur atas perbuatan Yesus, maka mereka akan tiba pada titik pengenalan yang benar tentang Dia, yang adalah Tuhan. Sayang, mereka tidak menerima dan tidak bersyukur. Makanya yang muncul bukannya pengenalan dan penerimaan akan Yesus, sebaliknya, mereka menjadi kecewa dan menolak Yesus. Dengan demikian secara otomatis mereka tidak bisa merasakan karya Yesus lebih lanjut, yang sebenarnya juga untuk kepentingan mereka. Meragukan Tuhan adalah salah satu bentuk panah api dari si jahat. Ini adalah strategi Iblis untuk menjauhkan orang percaya dari berkat dan mujizat Tuhan, yang pada gilirannya akan menjauhkan orang percaya dari Tuhan. Mari kita waspada, jangan sampai kita meragukan Tuhan. Mujizat masih ada! Waktu terwujudnya terserah Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hanya saja, mujizat akan dialami oleh orang yang tetap memercayai Tuhan. Sebaliknya, orang yang meragukan Tuhan akan mengalami keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-70418764803936684312019-04-07T15:12:00.000+07:002020-06-23T15:25:01.186+07:00Aku Ingin Kesetiaanmu<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglbKzI8kdjHXglJooGu89dEFnJcqkvL7Letw0J5m0rdBqS1IsUAEoaSiJsVJJCUVqg9OZysWBtSnaenYZxYdwAo_LfeF3saMANGh5rs44k3SFRbtDjegJa9ptVpULRxouochGCJq58oQG2/s1600/gpdigreenville_kesetiaan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglbKzI8kdjHXglJooGu89dEFnJcqkvL7Letw0J5m0rdBqS1IsUAEoaSiJsVJJCUVqg9OZysWBtSnaenYZxYdwAo_LfeF3saMANGh5rs44k3SFRbtDjegJa9ptVpULRxouochGCJq58oQG2/s640/gpdigreenville_kesetiaan.jpg" width="640" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. - <b>Amsal 19:22</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah kisah cinta sejati yang mengharukan dari pasangan kekasih, Ellen dan Vincent. Mereka mulai berpacaran saat duduk di bangku SMA. Selama 7 tahun mereka berpacaran dan kemudian menikah. Ellen sangat mencintai Vincent! Ia selalu mencatat liku-liku perjalanan cintanya bersama Vincent dalam buku hariannya. Memasuki tahun kelima usia pernikahan, mereka mulai merasakan masa-masa sulit. Semakin hari semakin tidak ada kecocokan. Mereka pun bertengkar hanya karena hal-hal kecil, misalnya saat Ellen lama membukakan pintu pagar ketika Vincent pulang kantor. Juga, hanya karena sebuah meja kecil yang dibeli oleh Ellen tanpa membicarakannya dengan Vincent, dianggap hanya membuang uang saja, muncul pertengkaran besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
27 Agustus adalah hari ulang tahun Ellen. Pagi itu mereka malah bertengkar, sebab Ellen tidak membangunkan Vincent sehingga ia kesiangan untuk berangkat kerja. Karena kesal, Vincent tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ellen, bahkan tidak lagi memberi kecupan manis untuk Ellen seperti yang biasa ia lakukan kalau Ellen berulang tahun. Hari itu, jam 10 malam Vincent masih berada di kantornya dan bersiap untuk pulang. Dalam perjalanan, hujan turun sangat deras dan jalanan pun masih ramai dengan kendaraan sehingga membuat macet, hal itu menambah rasa kesal di hati Vincent. Setibanya di rumah ia melihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Ellen menunggu Vincent pulang karena ia sudah menyiapkan makan malam yang spesial untuk mereka berdua. Vincent berhenti di depan sofa dan memandang Ellen, lalu ia langsung masuk ke kamar tanpa membangunkan Ellen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di meja rias Ellen, ia melihat buku harian Ellen dan ia pun membacanya. "14 Februari 1996. Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berarti bagiku, Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku. 6 September 2001, tanpa sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah ke lain hati. 23 Oktober 2001, aku menemukan surat ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui. 4 Januari 2002, aku dihampiri wanita bernama Melly. Ia menghinaku dan mengatakan Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatan yang berasal daripadaMu." Membaca buku harian ini membuat Vincent merasa sesak napas dan tidak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Vincent berlari keluar kamar, memeluk, dan mencium kening Ellen sehingga Ellen terbangun, "Maafkan aku Ellen, aku mencintaimu, selamat ulang tahun."Ketulusan hati mencintai dan menyayangi seseorang akan membuat kesetiaan itu terjaga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tuhan pun mau kita selalu tulus mengasihiNya, karena Tuhan mau kesetiaan kita terbukti di dalam kita mengiring dan melayaniNya.</b></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5084614235111717881.post-70690040618143221612019-04-07T14:38:00.000+07:002020-06-23T15:28:04.597+07:00Boas, Seorang Pria Idaman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjsUDfAO4G9FnClkoMoIdsc-sOVoPwi_EgbGYa0IBjfFbYuru3gCPM190VEdWPBbdEc25ONA8Y2Udo8t6rOIOVL2Ri2xSYGf6pJ1_q2sQuWtUKTgf7kbvomSTbb0lhwBCA3Ph7XiOgauHs/s1600/gpdigreenville_boas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1346" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjsUDfAO4G9FnClkoMoIdsc-sOVoPwi_EgbGYa0IBjfFbYuru3gCPM190VEdWPBbdEc25ONA8Y2Udo8t6rOIOVL2Ri2xSYGf6pJ1_q2sQuWtUKTgf7kbvomSTbb0lhwBCA3Ph7XiOgauHs/s640/gpdigreenville_boas.jpg" width="640" /></a></div>
<i style="text-align: justify;"><br /></i>
<i style="text-align: justify;"><br /></i>
<i style="text-align: justify;">Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi." - <b>Rut 4:1-12</b></i><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Bagi pria yang kaya, mapan, dan baik hati, rasanya tidaklah terlalu sulit untuk menemukan pendamping hidup. Ia akan dengan mudah menemukan jodoh yang tepat di antara banyak gadis yang baik, cantik, dan cerdas. Sebab ia punya "modal" yang besar, baik berupa materi maupun sifat atau karakter yang baik. Dan para pria zaman sekarang banyak yang demikian. Lihatlah para pengusaha sukses, para artis, pejabat negara, sekalipun tidak muda lagi, bahkan sudah punya istri dan anak-anak, masih bisa mendapatkan para gadis cantik untuk menjadi istrinya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Namun tidak demikian dengan Boas. Sekalipun dia seorang yang kaya raya, takut akan Tuhan dan murah hati, namun rupanya ia tidak mendambakan gadis cantik dan "berkelas" untuk menjadi istrinya. Terbukti ia bersedia menikahi Rut, perempuan sederhana bahkan seorang janda. Boas sangat kaya, terbukti ia punya ladang yang luas dan banyak pekerja. Ia juga takut akan Tuhan, terbukti dari kata-katanya yang selalu memuji Tuhan dan menjaga kesucian Rut yang datang menyelinap tidur di sampingnya. Ia juga murah hati, dengan membiarkan Rut mengambil berkas gandum di ladangnya, bahkan memberikan Rut gandum untuk dibawa pulang ke rumah ibu mertuanya, Naomi. Namun, Boas akhirnya justru bersedia menikahi Rut, seorang perempuan asing, seorang janda, dan orang yang sangat sederhana. Apalagi dengan menikahi Rut, Boas juga diharuskan untuk membangkitkan keturunan bagi Elimelekh, ayah mertua Rut yang telah meninggal. Jadi, anak Boas akan dianggap sebagai anak Elimelekh. Itulah sebabnya para lelaki lain dari kerabat Elimelekh, yang lebih berkewajiban dibanding Boas, tidak bersedia menikahi Rut. Tetapi dengan segala kelebihan dirinya, dan segala tanggung jawab yang harus dipikulnya, Boas bersedia menikahi Rut!</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Apa yang dilakukan oleh Boas sungguh merupakan sebuah pengorbanan, tanggung jawab, dan kesetiaan yang luar biasa. Dan, pengorbanan Boas pun tidaklah sia-sia. Tuhan memberkati keluarga Boas dan Rut, sehingga mereka melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian menjadi nenek moyang Raja Daud, bahkan nenek moyang Sang Mesias! Nama Boas juga muncul dalam daftar silsilah Tuhan Yesus (Mat 1:5). Keputusan Boas untuk menikahi Rut terbukti adalah keputusan yang terbaik baginya, bagi Rut, dan bagi bangsa Israel pada umumnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Kisah Boas yang rela menikahi janda sederhana seperti Rut mengajarkan kita arti ketulusan dan pengorbanan dalam mencintai. Hal ini memberi kita pelajaran bahwa dalam menentukan jodoh, kita tidak seharusnya hanya berpatokan pada masalah fisik, penampilan, pangkat, jabatan, atau harta seseorang, melainkan pada masalah-masalah yang lebih penting, yakni demi kebaikan kita dan keluarga kita ke depannya. Hal ini berlaku bukan hanya bagi laki-laki, tetapi juga bagi perempuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
GPdI Greenvillehttp://www.blogger.com/profile/04173185726443631458noreply@blogger.com